Ayat-ayat Mutasyabihat Utk Renungan Bersama


~x~ Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. ~x~


Kepada penziarah "UNKNOWN" sila tinggalkan nama anda supaya dapat saya post jawapan saya dengan nama anda..Terimaksih kerana bekerjasama.

Saturday, December 19, 2009

kpd saudari noora (bab aib isteri)

Bismillahirrohmaanirrohiim

Maruah(aurat dlm bahasa arab) = Reputasi = Martabat = Harga Diri = Status = A'ib(dlm bahasa arab adalah cacat; memberitahu kecacatan seseorang walaupun pada dasarnya dia dilahirkn sempurna, tidak cacat)

Itulah kaitan bahasa yg simple form utk kita fahami yg mana ia akan menjatuhkan peribadi seseorang serendah-rendahnya jika diketahui oleh org yg tak sepatutnya diberitahu.

Tugas saya disini utk menjawab "apa yg disoal", tetapi bukan "kenapa disoal". Maksudnya saya tidak mahu tahu kenapa boleh jadi sebegitu utk saya menjawab soalan anda.

Jawapan secara general adalah:

JIka atau sekiranya sisuami membuat semacam itu, menjatuhkan atau membuka maruah(aurat) si-isteri kpd org lain, bermakna dia juga tidak secara langsung membuka Aib diri dia sendiri. Tanpa disedari, si-suami itu:-

a) menunjukan lemahnya kewibawaan sorang suami sebagai selaku pemimpin.

b) tidak mengenal sistem / struktur rujukan atau pengaduan. Krn tidak faham struktur tadi, tidak tahu dgn siapa harus dirujuk, maka mulut celupah..suka naaaaaaa cite2, mcm cite sandiwara kat television dia bekongsi.

c) tidak sedar dia akan merosakkkan lagi keadaan. Kalaulah si-penasihat itu berat sebelah atau mengunakan akal hawa nafsu, maka saya rasa keadaan akan semakin negatif.

Banyak lagi kaitan dan kesalahfahaman yg akan berlaku dan tak usahlah saya tebarkan lagi, takut2 akan berlaku yg tidak baik.

Jln keluar:

Pilihlah satu org tengah yg adil dan yg boleh dipercayai dan anda berdua masing2 bersetuju / akur dgn dia sahajalah cite2 Aib akan dibukakan. Bincangkan juga hukuman secara persetujuan (sebagai contoh dlm Al-Quran - pisah katil - tidak tido sebilik selama beberapa hari), sekiranya cite2 itu dibuka dgn org selain dia.

Alloh berfirman:

An-Nisa ayat 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar

3 stages.. nasihat, pisah, baru pukul..suami2 sekarang dua2 stage yg awal lum bikin tetiba trus pukul. Yg paling kurang baik tiga2 stage lum buat dgn tertib..langsung lafaz cerai, kan sengal namanya tu...

1) Nasihat..unlimited version, kalo boleh nasihatlah dgn sabar dan jgn loncat ke stage 2.

2) Pisah katil...berdasarkan perbincangan dan persetujuan kedua suami isteri tentang duration masa atau hari yg hendak dipisahkan.

3) Pukul...pusat ke bawah..bukan sepak terajang....Haaaaiiizzzz??? (Nabi ikat satu knot kat sehelai tuala dan pukul isteri dia dgn knot tadi)

An-nisa ayat 83 (Struktor / System rujukan atau pengaduan)

Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).

Jelas dgn ayat diatas tadi supaya kita pilih org tengah selaku yg boleh memimpin kita utk huraikan apa2 masalah kita suami dan isteri. Krn tiada org semacam "dia" lah kita selaku para2 suami tak tercontrol, suka2 guna kuasa tidak pada tempatnya.

Al-Isro' ayat 71

(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.

Sudah laaaaaaaaaaa jgn gaduh2..

Akihir dgn Wa Salaamu.

Thursday, December 17, 2009

kpd saudari cinababa (bab suci hati)

Bismillahirrohmaanirrohiim

Banyak kekata arab seiras atau yg terkait tentang hati,sebagai contoh shudur(badan), jantung, ikhlas, niat, nazar, janji dan lain2. Tetapi saya rasa yg terkait dgn pertanyaan anda cuma dua, 1) fa'udah 2) qolbun.

1)Fa'udah:- mengenai yg menimpa hati(sakit hati, iri hati dll)

2)Qolbun:- pekara yg menjurus ke hati, asal kata (qo la ba) bermaksud balik/berbalik/terbalik/membolak-balik - hati.Dlm ilmu tajwid pula kalo nun mati bertemu huruf ba', hukumnya "Iqlob" terbalik, bacaan nun ditukar menjadi mim.

Hati ni adalah benda yg ghoib, terselindung yg tak boleh nampak dgn mata kasar. Hanya setiap individu yg akan merasai apa2 yg disangkakan atau difikirkan. Tetapi bila sampai kesatu tahap, hati itu akan ternampak jelas dari org lain dgn terkluarnya iaitu "Body Language". Muka masam laaa, mata jeling laa, hadap badan kearah lain laa dan lagi jelas bila seseorang itu menunjukan kemarahan dia. Bermakna ada laa dlm hati yg tak kene.

Dari sudut bahasa yg diatas tadi, jelas hati seseorang itu tidak akan bersih, tidak boleh bersih krn sifatnya yg berbolak-balik, tak stable..hari ni ok besok tak.

Hanya yg boleh kita lakukan ialah dgn mengelakkan, menjauhkan dan menghindarkan hati kita ini dari kekotoran. Krn kita ni bersifat "Insan" = Lemah. Allah berfirman dlm suroh An-Najm ayat 31-32

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).

(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

Teknik menjauhkan hati dari kekotoran dgn system "4P + 1P = 5P"

(Stage A) - Penglihatan: Selagi apa2 yg kita lihat itu bathil, masih dlm sangkaan, belum tahu kebenaranya, sangsi atau belum jelas isinya dan ianya bukan Haq (jelas bukan cara Allah), maka jgn sekali2 kita membawa penglihatan kita ke (Stage B).

(Stage B) - Pendengaran: Aku dengar2 dia buat ni..aku dengar2 dia buat tu, pun tak jelas, maka jgnlah kita bawa apa2 yg kita dengar ke (Stage C).

(Stage C) - Pemikiran: Apa2 yg kita nampak belum pasti, apa2 yg kita dengar dari org dengar lum tahu kebenarannya, lalu kita bawa masuk kat otak, tu yg buat otak sakit, pikiran mcm org banyak utang..STRESS !!

(Stage D) - Penilaian (Hati): Dari pemikiran lalu jatuh ke hati, bermula dari apa yg kita lihat, apa yg kita dengar. Jika yg awal itu bathil maka saya pasti hati itu akan bathil, mulalah hati itu berbolak-balik, fikir yg bukan2. Tahan punya tahan..fikir punya fikir..takleh tahan...teringat2 apa yg kita nampak, teringat2 apa yg kita dgr, lalu kita bawa ke (Stage E).

(Stage E) - Perlaksanaan - Yg saya katakan awal tadi..timbullah "Body Language", marah, ngamuk, maki hamun, pukul bantai. (awal bathil seterusnya akan bathil).

Huraian:

Itulah cara yg seharusnya kita laksanakan utk menjauhkan hati kita dari kekotoran, selagi yg pertama tak jelas maka jgn skali2 kita bawa ke phaze yg seterusnya. Tidak boleh hati itu bersih 100% bersandarkan dari wahyu Allah tadi, tetapi boleh kita menjernihkan atau menapiskan hati kita supaya ianya tak melarat ke arah tindakan atau perlaksanaan. Jika apa2 yg kita nampak benar, kita dgr benar, maka InsyaAllah yg selainya benar. Dan jika kita nampak benar, tetapi yg kita dgr masih tidak jelas kebenaranya, maka ia dihentikan hanya disitu.

Penutup:

Alloh berfirman:

As-Sajjadah ayat 9

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Al-Ahqof ayat 26

Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya.

Al-Isro' ayat 36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

An-Nahl ayat 106-107

Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.

Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.

Al-A'rof ayat 179

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Al-Furqon ayat 43-44

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,

atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).


Al-Hadith:

Dan dari Nawwas bin Sam’an ia berkata aku mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):

“Tidaklah ada satu hatipun melainkan berada diantara dua jemari dari jari jemari Ar Rahman bila ia kehendaki, Ia akan meneguhkannya dan bila Ia kehendaki, Ia akan menyesatkannya.” (diriwayatkannya oleh Imam Ahmad dalam Al Musnad dan Ibnu Majah. Dishohihkan oleh syaikh Albani)

Dan dari Abu Musa Al Asy’ari ia berkata : Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya) :

“Sesungguhnya hati ini laksana bulu ditengah padang pasir tandus yang dibolak-balikkan oleh angin”

Doa utk saudari Amoi amalkan:-

Dan dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash Radiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya) :

“Sesungguhnya hati-hati bani Adam seluruhnya berada diantara dua jemari Ar Rohman laksana satu hati Ia bolak-balikkan hati tersebut sekehandaknya.” Kemudian Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam berdoa :

“Ya Allah Dzat yang membolak-balikkan hati palingkanlah hatiku untuk mentaati-Mu”


“Doa yang sering dibaca Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam

"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agamamu”

Aisyah bertanya: ‘Wahai Rasulullah sesungguhnya engkau sering membaca doa ini, apakah engkau merasa khawatir?” beliau menjawab: “Ya, lalu apa yang membuat aku merasa aman wahai Aisyah sementara hari para hamba berada diantara dua jari jemari Ar Rohman”

Sedangkan Nabi dah camtu..apatah lagi kita....

Semoga mendapat manfaat, Akhiri dgn Wa Salaamu


Sunday, December 13, 2009

Ijtihad Part2

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Halal, Haram, Wajib, Sunnat, Mahkruh dan Harus keenam2 ni dinamakan sebagai hukum Talifi. Dan hukum talifi ini harus digandingkan dgn hukum Wadain.Tanpa gandingan hukum Wadain maka sesuatu pekara itu tidak akan ternampak jelas utk membuat keputusan kpd Talifi tadi.

Hukum Wadain pula terbahagi kpd dua iaitu; Syarat dan Sebab.

Contoh dan huraian:

Sebagai contoh "Niksh":

a) Syarat seseorng utk nikah mampu biaya(financial), matang/baligh dan mcm2 lagi. Krn disebabkan pula nafsunya bergelonjak sangat maka hukum utk dia bernikah menjadi Wajib.

b) Cukup syarat, krn pula sebab dia menghadapi penyakit Aids maka hukum beliau utk bernikah menjadi Haram.

c) Sebab pula cukup, krn syarat kurang sebagai contoh tidak berkerja kurang biaya utk nafkahkan si-isteri maka utk dia bernikah menjadi Makruh.

Alasan2 diatas hanyalah sebagai contoh bagaimana hukum Talifi itu boleh berubah krn Hukum Wadain. Begitu juga bila para2 Ualama membuat sesuatu keputusan terhadap sesuatu pekara utk menjadikan dia sebagai satu sumber hukum akan berbeza.Dan keputusan itulah yg dinamakan "Ijtihad".

Penutup.

Bermakna ijtihad itu tidaklah tetap, tetapi akan berubah krn Wadain.

a) Lain org, krn lain kondisinya, maka lainlah Ijtihadnya.

b) Lain tempat/negeri/negara, lain masyarakat, lain cara penghidupan maka lainlah Ijtihadnya.

***Disebabkan itulah Imam2 yg terkenal seperti Syafii,Hanafi,Hambali dan juga imam2 sebelum mrk berbeza2 dgn Hukum Tailifi masing2 disebabkan tempat, daerah, cara penghidupan umat2 mrk yg berbeza.

Info penting:

i) Ijtihad tidak boleh menyalahkan Ijtihad yg lain selagi Ijtihad itu tidak melebihi Al-Quran dan Sunnah.Bermakna bukan salah, tetapi silap kefahaman kita selama ini jika kita mengatakan Syafii salah Hambali betul..atau Hanafi salah Syafii betul.Krn mrk2 sendiri tidak melangar ajaran Al-quran dan Sunnah.Dlm sudut bahasa "Muslim Standard Practise".

ii) Ijtihad pula tidak boleh melebihi Al-Quran dan Sunnah, tetapi Al-quran dan Sunnah boleh bila2 masa utk menyalahkan Ijtihad.

ii) Gunakanlah Muslim Standard Practise(M.S.P) itu tadi dgn hikmah masing2.Syafii mengatakan sentuhan dgn yg bukan muhrim batal whudu, tetapi Hanafi mengatakan tidak.Bagaimana dgn keadaan Haji dgn org ramai berpusu2 mengerjakan tawaf? Tidak salah diketika itu kita mengunakan M.S.P Hanafi, krn beliau tidak menyalahkan Al-Quran dan Sunnah.

Allah berfirman:

Al-Mukminun ayat 52-53

Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu[, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.

Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).

Ar-Rum ayat 30-32

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,

yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

Info ini bukan utk merubah hukum atau cara ibadah tetapi hanya sekadar me"Neutral"kan kefahaman kita2 yg selama ini tersalah anggap.

Semoga mendapat kefahaman dan manfaat, yg jelek dari saya sendiri yg Haq hanya pd Alah.

Akhiri dgn Wa Salaamu.

zwani.com myspace graphic comments